Candi
Borobudur merupakan salah satu candi Budha terbesar di dunia. Candi ini
dibangun ketika Samaratungga – raja dari dinasti Syailendra memerintah di Jawa
Tengah. Candi Borobudur terletak di desa Borobudur, Magelang, Jawa Tengah.
Candi Borobudur sangat besar dan terdiri dari blok batu-batu besar dengan
arsitektur yang sangat rumit tingkat kesulitannya. Karena kemegahannya, Candi
Borobudur pernah menjadi salah satu tujuh keajaiban dunia.
Selain Borobudur,
terdapat beberapa candi Buddha dan Hindu di kawasan ini. Pada masa penemuan dan
pemugaran di awal abad ke-20 ditemukan candi Buddha lainnya yaitu Candi Mendut dan Candi Pawon yang terbujur membentang dalam satu garis lurus.
Awalnya diduga hanya suatu kebetulan, akan tetapi berdasarkan dongeng penduduk
setempat, dulu terdapat jalan berlapis batu yang dipagari pagar langkan di
kedua sisinya yang menghubungkan ketiga candi ini. Tidak ditemukan bukti fisik
adanya jalan raya beralas batu dan berpagar dan mungkin ini hanya dongeng
belaka, akan tetapi para pakar menduga memang ada kesatuan perlambang dari
ketiga candi ini. Ketiga candi ini (Borobudur-Pawon-Mendut) memiliki kemiripan
langgam arsitektur dan ragam hiasnya dan memang berasal dari periode yang sama
yang memperkuat dugaan adanya keterkaitan ritual antar ketiga candi ini.
Keterkaitan suci pasti ada, akan tetapi bagaimanakah proses ritual keagamaan
ziarah dilakukan, belum diketahui secara pastiSelain candi Mendut dan Pawon, di sekitar Borobudur juga ditemukan beberapa peninggalan purbakala lainnya, diantaranya berbagai temuan tembikar seperti periuk dan kendi yang menunjukkan bahwa di sekitar Borobudur dulu terdapat beberapa wilayah hunian. Temuan-temuan purbakala di sekitar Borobudur kini disimpan di Museum Karmawibhangga Borobudur, yang terletak di sebelah utara candi bersebelahan dengan Museum Samudra Raksa. Tidak seberapa jauh di sebelah utara Candi Pawon ditemukan reruntuhan bekas candi Hindu yang disebut Candi Banon. Pada candi ini ditemukan beberapa arca dewa-dewa utama Hindu dalam keadaan cukup baik yaitu Shiwa, Wisnu,Brahma, serta Ganesha. Akan tetapi batu asli Candi Banon amat sedikit ditemukan sehingga tidak mungkin dilakukan rekonstruksi. Pada saat penemuannya arca-arca Banon diangkut ke Batavia (kini Jakarta) dan kini disimpan di Museum Nasional Indonesia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar