1). Juara Termuda Dalam Sejarah.
Apa yang anda telah lakukan di usia 18 tahun ? ya, mungkin sebagian besar masyarakat Indonesia masih berpikir untuk sekolah, bersenang-senang dengan keluarga, bercanda gurau dengan teman, atau mungkin ada yang sudah bekerja ?
Tapi, seorang gadis 18 tahun asal Thailand telah menorehkan dua sejarah gemilang,
yang pertama ia menjadi atlet bulutangkis Thailand pertama yang berhasil menjadi juara dunia cabang olahraga bulutangkis.
yang kedua ia menjadi atlet termuda yang meraih gelar supremasi tertinggi, juara dunia bulutangkis (setara dengan olimpiade) di usianya yang masih 18 tahun.
Ya, dialah "RATCHANOK INTANON", seorang atlet yang kini menempati peringkat 2 dunia (per 15 Agustus 2013) nomor Tunggal Putri.
Kisah perjalanan sang juara dunia di World Badminton Championship 2013 dimulai ketika ia berhasil menekuk wakil Singapura, Gu Juan, 16-21 21-17 21-9. Di babak 16 Besar, langkahnya belum bisa dihentikan oleh Yip Pui Yin (Hongkong),dan di Perempatfinal ia harus melawan sang kuda hitam, Carolina Marin (Spanyol), Ratchanok menang 3 set 21-18 20-22 21-15. Di babak Semifinal, ia harus melawan "Penakluk China", P.V.Sindhu (India). Diluar dugaan, Ratchanok menang mudah atas Sindhu 21-10 21-13.
Di partai puncak, Ratchanok harus melawan LI XUERUI (China) wakil tuan rumah, unggulan pertama, sekaligus peringkat 1 dunia. Di set pertama LI sempat unggul 19-12, diluar dugaan game yang sudah didepan mata harus lepas dan berpindah keunggulan menjadi 20-22 untuk kemenangan Ratchanok di set pertama. Di set kedua, LI yang menjadi tumpuan China di tunggal putri langsung tancap gas dan memastikan pertandingan dilanjutkan dengan rubber set. Tidak seperti saat Ratchanok kalah 21-18 dari LI di set kedua, kini di set penentu nampaknya muncul tekanan pada diri seorang LI XUERUI, Ratchanok pun dengan mudah menaklukan LI 20-22 21-18 14-21 sekaligus memupus harapan warga China untuk mempertahankan gelar juara dunia sektor Tunggal Putri.
2). Bangkitnya Indonesia.
Memang, dunia bulutangkis Indonesia akhir-akhir ini mengalami penurunan prestasi yang signifikan, terutama di event Kejuaraan Dunia. Tapi, ditengah paceklik gelar sejak 2007 muncul harapan bahwa bulutangkis Indonesia akan kembali berjaya seperti tahun 80-90an.
Ya, pada hari Minggu, 11 Agustus 2013, Lagu INDONESIA RAYA berkumandang 2 kali Guangzhou, China. Tahun 2013 bisa dibilang merupakan batu loncatan Indonesia untuk kembali menjadi negara yang ditakuti di dunia bulutangkis Internasional. Setelah mampu mencuri 2 poin dari China (Indonesia kalah 3-2 dari China) di Sudirman Cup 2013 lalu, kini Indonesia berhasil menyejajarkan jumlah torehan gelar dengan tuan rumah, China.
Indonesia dan China sama-sama memperoleh 2 gelaar juara dunia. China masih menjadi penguasa di sektor Ganda Putri dan Tunggal Putra, sedangkan Indonesia berhasil merebut gelar Ganda Putra dan Ganda Campuran dari sang juara dunia 2011 dari China.
Pahlawan Indonesia di WBC 2013 adalah MOHAMMAD AHSAN/HENDRA SETIAWAN (Juara Dunia sektor Ganda Putra) dan TONTOWI AHMAD/LILIYANA NATSIR (Juara Dunia sektor Ganda Campuran).
Gelar pertama datang dari Ganda Campuran terbaik Indoensia, TONTOWI AHMAD/LILIYANA NATSIR. OWI/BUTET (Sapaan akrab keduanya), berhasil meraih gelar juara pertama bagi mereka (ketiga bagi liliyana, 2005 & 2007 dengan Nova Widianto). Owi/Butet berhasil menjadi juara setelah menumbangkan unggulan pertama dan kedua dari China.
Pasangan yang belum genap 1 tahun dipasangkan, MOHAMMAD AHSAN/HENDRA SETIAWAN berhasil meraih gelar Juara Dunia pertama bagi mereka (kedua bagi Hendra, 2007 dengan Markis Kido). AHSAN/HENDRA berhasil memukul wakil Denmark di Final yang sekaligus unggulan ketiga, Mathias Boe/Carsten Mogensen 21-13 23-21. Sehari sebelumnya di babak Semifinal, Ahsan/Hendra berhasil memupus harapan tuan rumah mempertahankan gelar juara dunia. Cai Yun/Fu Haifeng, peraih 4 gelar juara dunia pun harus mengakui keunggulan pasangan Indonesia yang sedang naik daun ini dengan skor 21-19 21-17.Ahsan/Hendra juga mencegah Cai/Fu membuat rekor Ganda pertama yang meraih 5 kali gelar juara dunia.
Hasil di Guangzhou tersebut pun telah membuktikan pada dunia,bahwa... INDONESIA TELAH BANGKIT (lagi).
3). Pudarnya Dominasi China.
China, adalah negara penguasa bulutangkis saat ini. Banyak rekor-rekor tercipta di tangan pemain China. Banyak pemain-pemain yang sangat ditakuti karena kehebatannya. Dan gelar negara penguasa bulutangkis memang pantas untuk China.
Tapi ? Jika menengok hasil "KEJUARAN BULUTANGKIS DUNIA 2013" di Guangzhou, China, telah membuka mata dunia. Tidak selamanya pemain China pasti menang. Tidak selamanya pemain China selalu menyapu bersih gelar. Dan tidak selamanya pemain China ditakuti.
Ya, pada kejuaraan dunia 2010 (Paris) dan 2011 (London) China mampu menyapu bersih gelar. Tapi tahun ini, dirumah mereka sendiri (Guangzhou), mereka harus merelakan 3 gelar lepas dari genggaman.
Hasil ini telah membuktikan pada dunia bahwa China tidaklah sempurna, melainkan China mempunyai celah-celah (meskipun kecil) yang mampu dimanfaatkan oleh negara-negara penguasa lainnya, seperti Korea, Denmark, Jepang, dan tentu saja INDONESIA.
MAJULAH DUNIA PERBULUTANGKISAN INDONESIA !!! IN-DO-NE-SIA !!!